mendengar lagi tangismu
pecahkan kaca berkarat
bangunkan semua penghuni kediaman sunyi
mengurung dalam lembah tak bertelinga
riuh begitu riuh
mengalir nadi seperti dulu
berdenyut nan selaras
sematkan senyum di pelupuk sendu
berderai tawa
benar-benar sebentuk tawa
ceria dari dasar hati
penghujan di saat gersang
Jumat, 14 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar