Selasa, 27 Mei 2008

TERBAIK

Harapanku memang tak semuanya terkabulkan
tapi aku takkan berhenti 'tuk berharap
karena aku yakin
Tuhan selalu memberikan yang terbaik ...

Ma'afkanlah bila hati hamba tak sempurna mencintai-MU
dalam sanubari hamba
berharap hanya ENGKAU yang bertahta

...

JIKA KAU AKU

Bagaimana jika kau menjadi diriku
menanggung pedih terbuai ayunan katamu
tertinggalkan kereta
yang telah membawamu jauh dariku
menggapaimu ..
hanya 'kan torehkan luka
meraihmu ..
benturkan ku pada dinding etika
terduduk ku disini
membasahkan mata
menguraikan kenyataan
renungkan apa yang telah terjadi

NARASI LARA HATI

Mengapa kau katakan sayang
jika kini kau menghilang

Mengapa kau langitkan rasa
jika kini kau buatku nelangsa

Mengapa kau taburkan cinta
jika kini kau tiada bertahta

Mengapa kau semaikan asa
jika kini kau membonsainya

Mengapa kau pijarkan bintang
jika kini kau buramkannya

Mengapa kau sembuhkan lara
jika kini kau mengoyaknya kembali

...

Minggu, 25 Mei 2008

MENGERTIMU

membaca hatimu
sesukar menghitung bintang satu persatu
senyummu terkadang lara
terbungkus rapi dalam aura parasmu
tawamu terlepas
berselang tangis yang terisak
kau begitu riang 'tuk samarkan luka
maaf ku masih belajar
memahami adanya dirimu seutuhnya
bukan cuma wujudmu
bantu aku merenangi telagamu
selami kedalaman jiwamu
dingin panasnya duniamu
dalam naungan lingkar rasaku padamu

...

Pengingat

Tak ingin berdiam dan terlena dalam ruang nyaman
namun ingin terus berkembang selaras arus zaman


Memaafkan memang takkan mengubah masa lalu
namun akan mampu mencerahkan hari ini
dan masa depan ...

Selasa, 20 Mei 2008

BANGKIT INDONESIAKU

Berkibar merah putih di ujung senja
merahnya tiada lagi membara
putihnya tak lagi cemerlang
terpancar di parasmu
kedukaan yang sangat mendalam
berjuta anak bangsa meninggikanmu
tetapi berjuta pula yang merendahkanmu
mereka dengan lantang berteriak
mencintaimu ...
menjagamu ...
namun mereka juga tanpa rasa malu
buramkan merahmu ...
kusamkan putihmu ...

Bersenandung Indonesia Raya
terdengar parau dan sumbang nada suaramu
tiada lagi merdu seperti dulu
tak banyak lagi anak bangsa yang perduli denganmu
mereka sibuk bernyanyi sendiri
berdansa dengan foya-foya
menari hura-hura diatas deritamu
kau menangis merindukan suara tulus anak bangsa
melagukan penuh hayat tentangmu

Kita patut menangis darah
ketika bencana silih berganti menerjang
kita layak mengelus dada
ketika para wakil kita berpesta kekuasaaan atas nama rakyat
kita pantas meratap duka
ketika banyak saudara kita merintih busung lapar

Tetapi kita tak boleh terus menangis
kita tak boleh pasrah dan menyerah
tak ada kata terlambat
hanya kita sering ragu dalam melangkah
kita harus lepaskan diri dari belenggu kemalasan
kita harus berjuang melawan semua kebodohan
kita harus singsingkan lengan baju
bangkit bersama dari keterpurukan
tanpa pandang suku, agama, bahasa dan budaya

Kita berpijak di atas tanah yang sama
Tanah Air Indonesia
Kita kibarkan bendera yang sama
Sang Saka Merah Putih
Kita kumandangkan lagu yang sama
Indonesia Raya
Kita semua adalah satu
Rakyat Indonesia
Bangunlah negeriku
Bangkitlah bangsaku
Jayalah Indonesia ...

Senin, 19 Mei 2008

TANYA SENDIRI

mengapa dikau ..
tetap bermain di taman hatiku
terus berdansa mengindahkan langitku
berbisik tak berwujud 'tuk tenangkanku

ketika lelah menderaku
ketika jenuh merajamku

mengapa dikau ..
enggan beranjak menjauhiku
memupus kenangan yang tak perlu dikenang
lepaskan diri kita dari bingkai usang

ketika waktu menjadi kelabu
ketika waktu usaikan harap

Senin, 05 Mei 2008

TUK SEORANG PUAN

Menyusuri jejak yang pernah terlewati
memutar kembali rekam rasa tak berbintang
lelahku menuntunku
letih kan menguatkanku
mengurai ulang semua keinginan
mencari pijar kecil di ujung gulita
lukisan itu masih terindah
terpajang rapi dalam galeri sanubari
direnda gemilang asa
melangitkan kata hati
terdengar dan terkabulkan
'tuk seorang puan dalam beda ruang
Related Posts with Thumbnails