berderai air mata tak bertuan
luruh mengeruh pada debu waktu
menjaring angin dalam keangkuhan
tersesat di belantara benalu
menabur paku paku kebencian
memungkiri cahayanya cahaya
merendahkan cintanya cinta
harusnya jadi panduan menapak
berayun dalam rayuan tanpa hati
dijejali impian tak berhaluan
terkadang kerap khilafkan diri
dimana kaki berpijak
untuk apa bernyawa
jika tiada bermakna
Rabu, 05 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar