membaca hatimu
sesukar menghitung bintang satu persatu
senyummu terkadang lara
terbungkus rapi dalam aura parasmu
tawamu terlepas
berselang tangis yang terisak
kau begitu riang 'tuk samarkan luka
maaf ku masih belajar
memahami adanya dirimu seutuhnya
bukan cuma wujudmu
bantu aku merenangi telagamu
selami kedalaman jiwamu
dingin panasnya duniamu
dalam naungan lingkar rasaku padamu
...
Minggu, 25 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar