Selasa, 31 Agustus 2010

MUNAJAT RAMADHAN

menggapai anugerah terindah
di bulan yang termulia ini
berjuang menunaikan segenap perintah-Nya
semampu diri tunduk pada kuasa-Nya
meski kerap tersandung khilaf
terbujuk rayuan dunia yang menggiurkan
bertahan terus mencoba
meraih sejuknya ampunan atas segala keruhnya jiwa
berharap kan terdekap
dalam naungan malam paling sempurna 1000 bulan
memeluk keagungan rahmat dan maghfiroh-Nya sepanjang masa
mengarungi lautan kehidupan dalam arahan petunjuk-nya
menuju muara fitrah
tersucikan kembali diri yang lemah ini
dalam lingkaran cinta dan kasih-Nya


...

Minggu, 29 Agustus 2010

SESAL

terserak di ujung lorong tak bertuan
menelikung ketulusan tuk akhirnya tersesat
tanpa mampu bertanya pada siapa jua
hanya menunduk tak berdaya
terbutakan cahaya ternyata semu semata
menggigil raga menahan deraan dingin
terasa menusuk setiap inci tubuh ringkih ini
meronta jiwa melawan hujaman cambuk keangkuhan diri ini
aku tanpa daya
tanpa sanggup tentukan arah
hanya bisa terima kehinaan ini
terdampar di sudut gelap
berharap kan terbit mentari yang menuntun aku pulang




Senin, 23 Agustus 2010

KETIKA AKU DIAM

maafkan aku diam
ketika lisanku tak begitu berkenan bagimu
maafkan aku hening
ketika alasanku tak begitu berarti bagimu
mencoba mengurai setiap kuntum pertikaian kita
memahami menjadi awal mekarnya bunga rasa kita
menguntai butiran kata demi kata
terjalin indah ramah terhaturkan
surutkan gelombang amarah yang melanda
beningkan kembali telaga keruh benak kita
aku dan engkau
takkan lelah mendayung biduk sederhana ini
hingga usainya putaran sang waktu


PADAMU RINDUKU

pulanglah sayang
mimpiku takkan sempurna tanpamu
tengoklah hati
yang lama tak tersapa sentuhmu
menghitung bintang temaram tak pernah usai
memeluk peluh rindu kian hambar menghujam piluku
aku masihlah padamu
meski teringat letihku meniti asa tak seirama bersamamu
kau masih memenuhi benakku
meski lelahku kerap menjalani rasa tak selaras bersamamu

Jumat, 20 Agustus 2010

Al-Qur'an Terbesar

Al-Qu'ran Terbesar di Dunia Ada di Parung

VIVAnews - Al-Qur’an terbesar di dunia ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Shriyyah Nurul Iman yang terletak di Kampung Waru RT 01/01, DesaWaru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Al-Qur’an ini terdiri dari 30 juz, 6,666 ayat dan 114 surat.

Pimpinan Ponpes Al-Shiriyyah Nurul Iman, Assyekh Habib Saggaf bin
Mahdi bin Assyekh Abubbakar bin Salim, mengatakan, Al-Qur’an terbesar di dunia yang berada di Ponpes Al-Shriyyah Nurul Iman ini berasal dari Moro Filipina yang menghibahkan Al-Qur’an terbesar di dunia ini untuk Ponpesnya itu.

“Dua bulan yang lalu, tiba-tiba saja kami dapat kiriman. Mungkin saya diberi amanat untuk merawat dan menjaganya dengan sebaik mungkina," ungkap Abah, sebutan Assyekh kepada VIVAnews Jum’at 20 Agustus 2010.

Al-Qur’an ini panjangnya mencapai 2 meter dan lebarnya 2,80 meter. Selain itu, terbuat dari pelepah pohon pisang bukan terbuat dari kertas.

Disebut terbesar di dunia karena tidak ada lagi negara yang sanggup membuat Al-Qur’an sebesar ini, selain Filipina. Di Pakistan ada Al-Quran panjangnya 2 meter tapi dibuat dengan cetakan.

Sedangkan, Al-Qur’an di Ponpes Al-Shriyyah ini dibuatnya dengan tulisan tangan. "Mengenai profil atau berapa lama pembuatannya berapa orang yang menulis Al-Qur’an terbesar di dunia ini, kami belum bisa menjelaskan dengan secara detail," katanya.

Sebab sampai saat ini orang yang mengirimkan Al-Qur’an ini belum mengirim profilnya. "Sudah dua bulan kami menunggu profil Al-Qur’an ini,” tuturnya.

Al-Qur’an terbesar di dunia ini masih berwujud lembaran dan tersimpan di dalam Masjid Thoha yang berada di dalam Ponpes Al-Shriyyah Nurul Iman. Agar santri dan warga yang hendak sala bisa membacanya.

Kata dia, sebelum Al-Qur’an terbesar di dunia ini disimpan terlebih dahulu disensor makhrajnya satu persatu dan tajwidnya. Ternyata, Al-Qur’an ini tidak ada sedikitpun kesalahan. "Selama satu bulan sebelas hari saya mensensor Al-Qur’an itu di dalam kamarnya,” tukasnya.

Dia mengharapkan, dengan keberadaan Al-Qur’an ini, murid-muridnya yang berjumlah 18 ribu ini agar lebih memperhatikan dan hapalan Al-Qur’an terutama di bulan Ramadan.

"Mudah-mudahan Al Qur'an ini akan bermanfaat dan mampu bertahan sampai 500 tahun ke depan. Sebab tidak sembarang orang yang bisa menulis Al-Qur’an ini," kata Abah.

Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor
Sumber : VIVAnews

Kamis, 12 Agustus 2010

Ramadhan, Bulan Introspeksi Diri

K.H. Abdullah Gymnastiar ( Aa' Gym )


Segala pujian secara sempurna hanya milik Allah, Zat yang Maha Menguasai alam Semesta, Zat yang Maha Menguasai terang dan gelap, Zat yang Menguasai tiap-tiap saat, sungguh tiada satu detikpun kecuali milik Allah. Saudara-saudaraku sebuah terasi ada harga kalau jelas ciri dan baunya yang khas. Kita membuat terasi tetapi tidak memiliki ciri dan bau yang khas terasi, maka sungguh si terasi ini tidak akan ada harganya, walaupun ia diberi terasi. Begitu juga kita umat Islam, kenapa saat ini kita kurang dihargai?

Jawabannya, bisa jadi karena kita mengaku sebagai umat Islam tetapi tidak tampak ciri kita sebagai ummat Islam. Ciri akan selalu disertai dengan harga, karena kita tidak punya ciri maka jangan harap akan punya harga. Oleh karena itu, bulan Ramadhan yang saat ini kita jelang, marilah kita bersungguh-sungguh menampilkan ciri keislaman kita. Tentu saja ciri keislaman tidak identik dengan atribut penampilan yang luar, yang tidak terlalu pokok.

Berikut ini adalah beberapa ciri yang dianjurkan untuk kita lakukan di bulan Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan ini hendaklah yang pertama umat Islam miliki adalah ciri keteladanan, "uswatun hasanah", keteladanan dalam kebaikan. Pancasila P4 gagal total di Indonesia walau telah menghabiskan biaya beratus milyar, begitu banyak waktu, begitu banyak tenaga, begitu banyak pikiran, diantara kunci penyebab kegagalannya adalah karena tidak ada keteladanan.

Masyarakat sulit mencontoh, siapa yang berjiwa P4 sebenarnya. Jadi andaikata kita bertanya mengapa keadaan rumah tangga, kantor, atau masyarakat belum sesuai dengan harapan. Pertanyaan pertama harus dilakukan pada diri kita sendiri, contoh apakah yang sudah kita perlihatkan sebagai seorang muslim. Sepatutnya sebagai seorang ayah atau ibu harus bertanya, "Saya memberi contoh apa kepada anak-anak ?"

Jangan terlebih dahulu menyalahkan anak. Bagaimana mungkin mengharapkan anak santun lembut sedangkan di rumah ibu bapak bersikap keras dan kasar? Bagaimana mungkin kita mengharapkan anak menjadi arif kalau kita sendiri di rumah seperti diktator? Bagaimana bisa mengharapkan anak rajin ke mesjid, sedangkan orangtuanya jarang beribadah?

Andaikata kita sebagai guru kita harus bertanya pada diri kita sendiri, contoh apa yang sudah kita berikan kepada murid-murid. Bagaimana murid tidak merokok kalau gurunya sendiri masih merokok? Bagaimana mungkin murid akan menemukan kemuliaan akhlak kalau sikap guru tidak indah? Bagaimana mungkin akan menjadi orang berprestasi, kalau gurunya tidak semangat dan hanya memberikan dengan apa adanya?

Andai kata kita sebagai pemimpin, pertanyaannya adalah suri tauladan apa yang saya tampilkan kepada anggota karyawan atau bawahan? Bagaimana mungkin karyawan akan disiplin kalau pemimpinnya tidak disiplin? Bagaimana karyawan akan hemat jika pemimpinnya bermewah-mewahan? Bagaimana mungkin karyawan akan memelihara dirinya kalau pemimpinnya arogan?

Rekan-rekan sekalian tidak hanya sebagai pribadi tetapi juga sebagai keluarga. Sebagai haji, contoh apa yang sudah kita peragakan dalam masyarakat? Sebagai ustadz memberi contoh apa kepada masyarakat. Ustadz dianggap ulama tetapi contoh apa yang sudah ditunjukkan kepada masyarakat? Sebagai aktifis masjid, memberi contoh apa?

Kegigihan untuk jujur kepada diri sendiri, ini yang akan membuat kita menemukan kekurangan yang bisa dijadikan program perbaikan pada diri sendiri. Dan kegigihan kita memperbaiki diri adalah upaya sebenarnya memperbaiki orang lain. Apa artinya memperbaiki orang lain sedangkan diri kita sendiri semakin terpuruk dalam keburukan. Suri tauladan adalah langkah strategis yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. di dalam membangun kemuliaan Islam. Ciri khas seorang muslim yang baik ,pribadinya harus selalu menjadi figur suri tauladan.Tauladan bagi kebaikan dalam skala apapun, dimanapun dan kapanpun.

Ramadhan harus menjadi bulan kebersihan. Karena sesungguhnya Allah mencintai kebersihan, "innallaha yuhibbu tawabi, wayuhibbu mutakabiriin", sesungguhnya Allah mencintai orang yang taubat dan orang yang bersih. Kita harus berjuang sangat keras untuk mengevaluasi gaya hidup bersih kita. Pakaian yang kotor tidak akan nyaman, gigi kotor tidak mungkin bisa nyaman, apapun yang kotor tidak akan membuat kita nyaman dan hidup kita indah.

Hakekatnya kotoran itu identik dengan kerendahan diri, namanya juga kotoran begitu pula kalau kita merasa tidak nyaman, terhina, rendah, bisa jadi karena kita belum bisa mencintai kebersihan, padahal bersih adalah prasyarat dari keindahan. Indah adalah sesuatu yang dicintai Allah SWT. Shalat saja diawali dengan bersih. Tanpa wudlu shalat tidak akan sah, wudlu itu bukan hanya membersihkan tetapi juga mensucikan.

Tidak akan diterima shalat, seperti Firman Allah dalam ayat AlQur\'an "Qad aflaha manzakkahaa. Waqod khaabaman dassaha" (QS: Asy-Syams 910). "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya kerugian besar orang yang mengotorkannya." Sungguh yang bersih itulah yang akan membuat sukses, bahagia.

Oleh karena itu, Ramadhan ini adalah bulan bersih. Sekuat-kuatnya kita bersihkan dari yang lahir sampai yang batin. Pastikan Ramadhan ini kamar kita bersih, rumah kita bersih, kamar mandi bersih dari sampah, bersih dari barang-barang yang akan membuat ria, bersih dari barang milik orang lain, bersih dari barang yang tidak berguna. Karena kalau rumah sudah kotor dari banyak barang yang haram, barang yang ria, barang yg sia-sia, maka rumah itu tidak akan menyenangkan tidak akan barokah.

Begitu pula dengan harta kita mulai sekarang harus bersih, jangan sekali-kali tercemari oleh hak-hak yang tidak halal bagi kita. Harta yang bersih akan penuh barokah harta yang haram akan penuh fitnah, demikian pula aktivitas bekerja kita bersih pula dari kelicikan. Kita nikmati kejujuran, pandangan harus bersih sekuat-kuatnya jaga dari apa yang diharamkan oleh Allah agar bening dan nikmat hati ini.

Kata-kata kita pun harus bersih dari kekejian, bersih dari kata-kata yang jorok, bersih dari kata-kata mencela, menghina orang lain, bersih dari fitnah, pilihlah dari khazanah kata-kata yang ada, kata-kata terbaik. Tubuh kita pun harus bersih, pakaian harus bersih, mandi yang bersih, rambut yang bersih. Begitu pula dengan hati kita harus jaga hati ini, hindari buruk sangka sekuat-kuatnya dan berbaik sangka pada orang yang beriman. Perangilah kedengkian jangan sampai selama Ramadhan ini dilanda dengan kedengkian, kedendaman yang tidak diharapkan oleh Allah. Upayakanlah semuanya bersih lahir batin, harta benda bersih, pikiran bersih. Insya Allah akan menambah keberkahan Ramadhan ini.

Bulan Ramadhan ini adalah bulan kualitas. Karena ramadhan adalah bulan yang berkualitas diantara bulan-bulan yang lain. Hari-harinya adalah hari-hari berkualitas, berharga tinggi dihadapan Allah, jam demi jam maupun detik demi detik berharga sangat tinggi dihadapan Allah oleh karena itu tidak patut kita melakukan apapun kecuali yang sangat berharga. Jangan pernah kita berbicara kecuali dengan kata-kata yang berharga.

Jangan melihat kecuali yang berharga. Jangan mendengar kecuali suara-suara yang berharga. Jangan berpikir kecuali memikirkan yang berharga. Jangan pula melangkah kecuali kaki ini dilangkahkan ke tempat-tempat yang berharga dalam pandangan Allah. Cobalah lakukan segalanya dengan niat berharga hanya karena Allah semata. Sungguh bila kita mengisi Ramadhan ini dengan aneka amal ibadah seperti yang diuraikan di atas. Insya Allah dengan karunia Allah, di akhir Ramadhan tahun ini kita akan sebagai seekor kupu-kupu yang keluar dari kepompong dengan sangat indahnya, kepompong Ramadhan, Subhanallah.

Sumber : cybermq.com

...
Related Posts with Thumbnails