menabur ranjau di sepanjang ladang subur itu
berharap di suatu titik waktu
kan mampu menghancurkan berbongkah batu dan karang rindu
yang berserakan tak teratur di penjuru hatimu
yang telah lama kau endapkan untukku
berkali maaf telah aku utarakan
atas jejak rasa yang tanpa sengaja
aku tinggalkan di kedalaman hatimu
lepaskanlah saja genggaman eratmu
karena arahku tak lagi menuju mu
relakanlah saja pelangi di ujung langit itu
tetap menakjubkan tak tersentuh
kau pernah tertulis di lembaran hatiku
dan kan menjadi satu bab cerita silam
dalam rangkuman buku kehidupanku
Jumat, 26 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar