selalu mengindahkanmu
meski terkadang buram kau adanya
bukan tuk ku jauhi
takkan pula ku berpaling
semua kewajaran
sebagai insan tak sempurna
senyummu jadi pertanda kau gemilang
berteduh aku dalam rindangnya pelukmu
marahmu kadang buatku semakin mengerti
aku ada dan hidup di hatimu
dulu ku pendam semua sendiri
namun kau haturkan ruang lapang
tempatku sandarkan letih resahku
ringan terasa kita melangkah
berharap rasa cinta
kasih dan sayang ini
kan bertahta di istana kita
kini, nanti dan hingga akhir
...
Bagi teman-teman yang ingin lebih mendalami serta memahami dunia tulis menulis khususnya dalam penulisan puisi, silahkan mengunjungi :
SMO - Kelas Puisi
Minggu, 28 Februari 2010
Jumat, 26 Februari 2010
RELAKAN SAJA
menabur ranjau di sepanjang ladang subur itu
berharap di suatu titik waktu
kan mampu menghancurkan berbongkah batu dan karang rindu
yang berserakan tak teratur di penjuru hatimu
yang telah lama kau endapkan untukku
berkali maaf telah aku utarakan
atas jejak rasa yang tanpa sengaja
aku tinggalkan di kedalaman hatimu
lepaskanlah saja genggaman eratmu
karena arahku tak lagi menuju mu
relakanlah saja pelangi di ujung langit itu
tetap menakjubkan tak tersentuh
kau pernah tertulis di lembaran hatiku
dan kan menjadi satu bab cerita silam
dalam rangkuman buku kehidupanku
berharap di suatu titik waktu
kan mampu menghancurkan berbongkah batu dan karang rindu
yang berserakan tak teratur di penjuru hatimu
yang telah lama kau endapkan untukku
berkali maaf telah aku utarakan
atas jejak rasa yang tanpa sengaja
aku tinggalkan di kedalaman hatimu
lepaskanlah saja genggaman eratmu
karena arahku tak lagi menuju mu
relakanlah saja pelangi di ujung langit itu
tetap menakjubkan tak tersentuh
kau pernah tertulis di lembaran hatiku
dan kan menjadi satu bab cerita silam
dalam rangkuman buku kehidupanku
Kamis, 11 Februari 2010
TENTANG KITA
kita menjawab mereka
yang selalu mempertanyakan tentang kita
membasuh semua debu yang bukan milik kita
biarkanlah saja
mereka menabur lisan yang keruh buat kita
hingga mereka jenuh dan kehabisan kata
kan ada saatnya semua terjawab
dengan indahnya
lisan kita tidak begitu berarti buat mereka
relakanlah saja
segalanya menjadi terang pada waktunya ...
yang selalu mempertanyakan tentang kita
membasuh semua debu yang bukan milik kita
biarkanlah saja
mereka menabur lisan yang keruh buat kita
hingga mereka jenuh dan kehabisan kata
kan ada saatnya semua terjawab
dengan indahnya
lisan kita tidak begitu berarti buat mereka
relakanlah saja
segalanya menjadi terang pada waktunya ...
MAAFKAN AKU
sadarkan aku dari sombong ku
yang buatku merasa
semua yang ku dapatkan karena ku
tamparlah aku dari takabur ku
yang buatku percaya
semua kan tergenggam karena ku
aku khilafkan Engkau
aku tepikan Engkau
maafkan aku ...
yang buatku merasa
semua yang ku dapatkan karena ku
tamparlah aku dari takabur ku
yang buatku percaya
semua kan tergenggam karena ku
aku khilafkan Engkau
aku tepikan Engkau
maafkan aku ...
Langganan:
Postingan (Atom)