mendadar genggam
tebarkan berkas cahaya
memagut sang langit
mengurai gumpalan
jadi puing yang terpugar kembali
jadilah titik yang ejawantahkan isyarat alam
mengulas rangkum peluh
terjemahkan sebentuk risalah
suara-suara yang sejatinya terdengarkan
menggugah lelap dan menyingkap kabut kelabu
perlahan menuruni tebing batas
menggaris awal bermahkota
bukanlah takut jika memaksa melaju
hanya sejenak menghela nafas
menata hati
beningkan benak
selamatkan yang tersisa ...
Jumat, 25 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar