aku di beranda malam
menepikan diri dari keramaian
menjauh dari keriuhan
aku tenang disini
berbincang dengan hati
mengakrabi sendiriku
bermesraan dengan nurani
saatnya sejenak merehatkan diri
di halte malam nan nyaman ini
memandang lesung pipit rembulan
tersenyum begitu rupawan
tetap setia tunaikan tugasnya
tiada alpa benderangkan malam
berhiaskan bintang teman sejatinya
berkilau begitu menawan
melepaskan rantai jenuh
mengusap peluh penatku
meletakkan ransel beban memberat
memahami tuk jadikannya amanah yang teremban
menghirup sejuknya udara
segarkan pengapnya ruang nafasku
mengisi baterai hati hingga penuh kembali
lalu bergegas berdiri menegaskan langkah
menapaki fase demi fase hidup ini
...
Minggu, 28 November 2010
Senin, 22 November 2010
MEMINANGMU
Sabtu Malam 20.11.10
malam ini
ku bertandang ke istana indahmu
menyampaikan sebentuk tulus kesungguhan
malam ini
ku bertamu ke rumah hatimu
menghaturkan sekuntum pinangan tuk dirimu
anggukan berhias simpul senyummu
isyaratkan perkenan hatimu tuk menerimaku
memetik bintang tercemerlang
tuk ku cahayakan di langit jiwamu
membawa benih keyakinan
tuk tersemaikan di ladang batin kita
melangitkan doa
tentang rasa, harapan, cita dan cinta kita
selalu bersama dalam pelukan hangat kebahagiaan
hingga akhir masa ...
( PD & My Reny )
malam ini
ku bertandang ke istana indahmu
menyampaikan sebentuk tulus kesungguhan
malam ini
ku bertamu ke rumah hatimu
menghaturkan sekuntum pinangan tuk dirimu
anggukan berhias simpul senyummu
isyaratkan perkenan hatimu tuk menerimaku
memetik bintang tercemerlang
tuk ku cahayakan di langit jiwamu
membawa benih keyakinan
tuk tersemaikan di ladang batin kita
melangitkan doa
tentang rasa, harapan, cita dan cinta kita
selalu bersama dalam pelukan hangat kebahagiaan
hingga akhir masa ...
( PD & My Reny )
Jumat, 19 November 2010
SANG EMBUN
kemilau embun beranjangsana ke ruang pagi
senyampang mentari sembunyi di balik mega
menengadah harap yang tertunda
menepis letihnya
temukan singgasana nyamannya
walau sejenak hadir dan singgah
lalu perlahan memudar
ia tak patahkan asa
mengemban tugasnya tebarkan kilaunya
menanti esok 'kan hadir kembali
tertambat pada daun yang terpilih
senyampang mentari sembunyi di balik mega
menengadah harap yang tertunda
menepis letihnya
temukan singgasana nyamannya
walau sejenak hadir dan singgah
lalu perlahan memudar
ia tak patahkan asa
mengemban tugasnya tebarkan kilaunya
menanti esok 'kan hadir kembali
tertambat pada daun yang terpilih
Kamis, 11 November 2010
IKHTIAR HATI
menghampa di tengah waktu
mengabaikan sentuhan semu
sendiri menelanjangi diri
membasuh keruhnya telaga batin
usapku dengan lembut-Mu
rendahku di hadapan-Mu
mengasah tumpulnya pisau hati
menajam kembali
mengiris buruknya perilaku diri
membilas buramnya mata hati
beranjak jernih kembali
memandang yang semestinya terlihat
membedah rumah hati tak layak huni
perlahan nyaman tuk berteduh
menghimpun kepingan percaya diri
jadikan bekal tuk lanjutkan yang tertunda
memilah dan memilih
aneka hidangan tersajikan
lezat menggoda di meja kehidupan
bijakkan diri tuk menikmati
menu yang terbaik
berharap kan selalu terpandu
dalam arahan petunjuk-Nya
...
mengabaikan sentuhan semu
sendiri menelanjangi diri
membasuh keruhnya telaga batin
usapku dengan lembut-Mu
rendahku di hadapan-Mu
mengasah tumpulnya pisau hati
menajam kembali
mengiris buruknya perilaku diri
membilas buramnya mata hati
beranjak jernih kembali
memandang yang semestinya terlihat
membedah rumah hati tak layak huni
perlahan nyaman tuk berteduh
menghimpun kepingan percaya diri
jadikan bekal tuk lanjutkan yang tertunda
memilah dan memilih
aneka hidangan tersajikan
lezat menggoda di meja kehidupan
bijakkan diri tuk menikmati
menu yang terbaik
berharap kan selalu terpandu
dalam arahan petunjuk-Nya
...
Jumat, 05 November 2010
UNTUKMU SAUDARAKU
jauhku darimu
tak halangi tautan rasaku padamu
air matamu pun basahkan pelupuk hatiku
menggenangi aliran sungai jiwaku
aku tak mengenalmu
ragaku pun terpisah darimu
hanya mampu melihatmu menahan perih
terajam nelangsa begitu dalam
hanya sanggup haturkan rangkaian do'a
dan teriring ungkapan simpati pun empati
yang tulus tersampaikan
mungkin tak cukup tuk surutkan dukamu
tak bisa hentikan tangismu
tegarkan dirimu saudaraku
tabahkan hatimu saudaraku
kepalkan asa terhebatmu
semua ini adalah ujian dari-Nya
lapangkan ruang batinmu
genggam tawakal pada Sang Pencipta Semesta
...
tak halangi tautan rasaku padamu
air matamu pun basahkan pelupuk hatiku
menggenangi aliran sungai jiwaku
aku tak mengenalmu
ragaku pun terpisah darimu
hanya mampu melihatmu menahan perih
terajam nelangsa begitu dalam
hanya sanggup haturkan rangkaian do'a
dan teriring ungkapan simpati pun empati
yang tulus tersampaikan
mungkin tak cukup tuk surutkan dukamu
tak bisa hentikan tangismu
tegarkan dirimu saudaraku
tabahkan hatimu saudaraku
kepalkan asa terhebatmu
semua ini adalah ujian dari-Nya
lapangkan ruang batinmu
genggam tawakal pada Sang Pencipta Semesta
...
Selasa, 02 November 2010
KITA bersama MEREKA
perhatikan tiap jengkalnya
menelusuri sudut harunya
mereka merana
merasa gulana tak berkesudahan
teriak sekuat hati
cukupkan semua ini
keringkan telaga air mata ini
merintih di penghujung hari
menunduk ...
melangitkan rangkaian kata
mewujud do'a tuk terkabulkan
menghiba tanpa lelah
mengharap sepanjang waktu
mengharumkan nafas
dalam lembut dekapan-Nya
kita melihat
kita mendengar
kita merasa
kita bersama mereka
...
menelusuri sudut harunya
mereka merana
merasa gulana tak berkesudahan
teriak sekuat hati
cukupkan semua ini
keringkan telaga air mata ini
merintih di penghujung hari
menunduk ...
melangitkan rangkaian kata
mewujud do'a tuk terkabulkan
menghiba tanpa lelah
mengharap sepanjang waktu
mengharumkan nafas
dalam lembut dekapan-Nya
kita melihat
kita mendengar
kita merasa
kita bersama mereka
...
NAMAKU LUKA
namaku luka
mungkin
menyayat batinmu
menodai mulusmu
merusak tenangmu
mungkin
tak kau butuhkan
tak kau harapkan
tak kau impikan
mungkin
kau caci maki
kau enyahkan
kau hinakan
tahukah engkau
namaku luka
ingatkan tawamu
sadarkan sombongmu
runtuhkan tinggimu
harusnya
kau nikmati aku
kau resapi aku
tuluskan aku
namaku luka
untukmu berkaca
tentang semua
...
mungkin
menyayat batinmu
menodai mulusmu
merusak tenangmu
mungkin
tak kau butuhkan
tak kau harapkan
tak kau impikan
mungkin
kau caci maki
kau enyahkan
kau hinakan
tahukah engkau
namaku luka
ingatkan tawamu
sadarkan sombongmu
runtuhkan tinggimu
harusnya
kau nikmati aku
kau resapi aku
tuluskan aku
namaku luka
untukmu berkaca
tentang semua
...
Langganan:
Postingan (Atom)