Derai air mataku
tak mampu seikhlas curahan air matamu
sedihku menatap lukisanmu kini
takkan bisa menandingi sedihmu
kala lukisanku begitu menyesakkan dadamu
tak seindah seperti yang engkau harapkan
tak sebaik seperti yang engkau idamkan
apa yang kulakukan kini
menjagamu dengan segenap hatiku
takkan sanggup menggantikan ketulusan
tatkala engkau menjagaku
petuah bijak yang engkau persembahkan
begitu lembutnya
melunakkan kerasnya karang jiwaku
kasih sayang nan tanpa henti
yang engkau haturkan
menjelma syurga dalam setiap dekapmu
namun aku tahu
aku belum seperti apa yang engkau inginkan
maafkan anakmu ini
yang masih terbersit jenuh
ketika menemani engkau
melewati hari tua
maafkan anakmu ini
yang masih ternoda pamrih
ketika mendermakan waktu bersamamu
maafkan anakmu ini
yang masih terus belajar
memahami arti bakti padamu
duhai ibuku tersayang ...
maafkan anakmu ini
...
Selasa, 30 Maret 2010
Jumat, 26 Maret 2010
ASA SEORANG KEKASIH
masih di penghujung hari
tatkala bunga-bunga asaku
enggan tuk mengembang
meluruh perlahan
seiring rapuhnya langkahku
menjenguk hati yang tak kunjung mengerti
sampai kapan
engkau tepikan keberadaanku
sampai kapan
engkau bertahan dalam istana maya mu
jikalau anganmu masih melangit
aku akan menunggumu dengan setiaku
...
tatkala bunga-bunga asaku
enggan tuk mengembang
meluruh perlahan
seiring rapuhnya langkahku
menjenguk hati yang tak kunjung mengerti
sampai kapan
engkau tepikan keberadaanku
sampai kapan
engkau bertahan dalam istana maya mu
jikalau anganmu masih melangit
aku akan menunggumu dengan setiaku
...
BAHASA ALAM
terdengar teratur berirama
saling bersahutan seakan bertegur sapa
mengalir sejuk hembusan sang bayu
dedaunan bergoyang melambai
sang katak pun turut menyumbang suara khasnya
bersambung kicau burung merdu merayu
memecah hening kesepian ini
seusai hujan sepanjang hari
mungkin mereka ingin mengirim pesan pada sekitar
kami tengah bernyanyi riang
kami sedang bersenandung ceria
kalian tak perlu terjemahkan bahasa kami
tapi cukuplah ..
menikmatinya saja
...
saling bersahutan seakan bertegur sapa
mengalir sejuk hembusan sang bayu
dedaunan bergoyang melambai
sang katak pun turut menyumbang suara khasnya
bersambung kicau burung merdu merayu
memecah hening kesepian ini
seusai hujan sepanjang hari
mungkin mereka ingin mengirim pesan pada sekitar
kami tengah bernyanyi riang
kami sedang bersenandung ceria
kalian tak perlu terjemahkan bahasa kami
tapi cukuplah ..
menikmatinya saja
...
SENJA MURAM
memandang paras senja yang tak rupawan
melukis muram dalam redupnya
hendak isyaratkan apakah dirinya
akankah tumpah semua gelisahnya
biar terjawab segenap penantian
ataukah lelah tengah menderanya
menunggu hadirnya sang malam
menggantikan tugasnya tuk menaungi semesta
...
melukis muram dalam redupnya
hendak isyaratkan apakah dirinya
akankah tumpah semua gelisahnya
biar terjawab segenap penantian
ataukah lelah tengah menderanya
menunggu hadirnya sang malam
menggantikan tugasnya tuk menaungi semesta
...
MATA ITU
seolah terbang tanpa sayap
ketika matanya menusuk ke mataku
seakan menelisik begitu dalam
menelusuri setiap inci diriku
ingin membaca apa yang terbersit di benakku
tak kuasa aku lama menatap pijarnya
aku kalah ..
namun tak merasa kalah
serasa ceria menyelimuti segenapku
aku tersipu di kedalaman kagumku
dia adalah mimpiku
dia adalah anganku
dia adalah hujan di kemarauku
meski belumlah sempat
bertukar lisan
beradu sapa hangat
dia telah merobohkan dinding keangkuhanku ini
...
ketika matanya menusuk ke mataku
seakan menelisik begitu dalam
menelusuri setiap inci diriku
ingin membaca apa yang terbersit di benakku
tak kuasa aku lama menatap pijarnya
aku kalah ..
namun tak merasa kalah
serasa ceria menyelimuti segenapku
aku tersipu di kedalaman kagumku
dia adalah mimpiku
dia adalah anganku
dia adalah hujan di kemarauku
meski belumlah sempat
bertukar lisan
beradu sapa hangat
dia telah merobohkan dinding keangkuhanku ini
...
Selasa, 23 Maret 2010
PUISI RINDU
seuntai rindu ini
aku bungkus rapi dalam sebentuk puisi
mungkin takkan pernah bisa tersampaikan
kepada hati yang ku rindu
hanya denyut rasa tak berbalas
menjadi bait-bait tak bermakna
hanya genggam tanya tak terjawab
menghampa dalam sepi peraduan
aku bungkus rapi dalam sebentuk puisi
mungkin takkan pernah bisa tersampaikan
kepada hati yang ku rindu
hanya denyut rasa tak berbalas
menjadi bait-bait tak bermakna
hanya genggam tanya tak terjawab
menghampa dalam sepi peraduan
Minggu, 21 Maret 2010
CERITA LALU
melewati lagi jalan itu
jalan yang ku tahu
kan membawa benakku kepadamu
mendengar suaramu
memahami ceritamu
terselip canda tuk redakan suntuk
waktupun seolah mengerti
dan berpihak pada kita
saling mengumbar kata dan kerinduan
kau senyumkan hari-hariku
mengisi penuh ruang rasaku
kita meniti detik demi detik dengan indahnya
sampai pada saat itu
saat dimana kau mesti mengikat janji suci dengannya
janji yang telah lebih dulu kau ikrarkan
tuk memasuki gerbang hidupmu yang baru
kau pun utarakan tanyamu padaku
apa aku masih menantimu
jika kelak kau ingin kembali padaku
akupun terdiam
dan hanya raut sendu ku isyaratkan
jika aku masih sendiri
maka aku akan menerima dirimu kembali
namun kini ku mesti melepaskan semua rasa itu
rasa yang sejatinya tak ingin kulepas
ku harus merelakan semua asa itu
asa yang tak layak kuharapkan lagi
engkau telah bersamanya
hingga kini tetap bersamanya
dan akupun telah menemukan sang pengisi hampaku
sang kekasih yang telah kupilih
dan kuyakini jadi pendampingku untuk selamanya
...
jalan yang ku tahu
kan membawa benakku kepadamu
mendengar suaramu
memahami ceritamu
terselip canda tuk redakan suntuk
waktupun seolah mengerti
dan berpihak pada kita
saling mengumbar kata dan kerinduan
kau senyumkan hari-hariku
mengisi penuh ruang rasaku
kita meniti detik demi detik dengan indahnya
sampai pada saat itu
saat dimana kau mesti mengikat janji suci dengannya
janji yang telah lebih dulu kau ikrarkan
tuk memasuki gerbang hidupmu yang baru
kau pun utarakan tanyamu padaku
apa aku masih menantimu
jika kelak kau ingin kembali padaku
akupun terdiam
dan hanya raut sendu ku isyaratkan
jika aku masih sendiri
maka aku akan menerima dirimu kembali
namun kini ku mesti melepaskan semua rasa itu
rasa yang sejatinya tak ingin kulepas
ku harus merelakan semua asa itu
asa yang tak layak kuharapkan lagi
engkau telah bersamanya
hingga kini tetap bersamanya
dan akupun telah menemukan sang pengisi hampaku
sang kekasih yang telah kupilih
dan kuyakini jadi pendampingku untuk selamanya
...
Sabtu, 13 Maret 2010
HATIKU TENTANG HATIMU
sebongkah rindu telah membatu
pun kian mengepal segenggam asa
jatuh luruh pada sebentuk hati
tertambat sudah hati yang kelana
bersandar nyaman di buaian senandung lembutnya
senyum nan sederhana
namun begitu mengagumkan
senyum nan menawan
selalu bersemi di ujung bibirnya
melukis keindahan adanya dikau
takkan tersangkal lagi
damai ku bersanding denganmu
bermahkota bahagia tuk selamanya
...
pun kian mengepal segenggam asa
jatuh luruh pada sebentuk hati
tertambat sudah hati yang kelana
bersandar nyaman di buaian senandung lembutnya
senyum nan sederhana
namun begitu mengagumkan
senyum nan menawan
selalu bersemi di ujung bibirnya
melukis keindahan adanya dikau
takkan tersangkal lagi
damai ku bersanding denganmu
bermahkota bahagia tuk selamanya
...
Jumat, 12 Maret 2010
LANJUTKAN SAJA
pernah inginkan diam
hentikan langkah yang telah melaju
lelah yang mendera
jenuh yang menghujam
patah harap tentang semua
seiring guliran sang waktu
membawa perahuku tanpa haluan
hanya ikuti arus entah kemana
ternyata ...
lelah tetaplah mendera
jenuh semakin menghujam
kian terpeluk rapuh segenap diriku
oh tersadar aku
terbangun aku
mentari dinanti karena sinarnya
bulanpun indah karena cahayanya
angin menyejukkan karena hembusnya
begitupun aku
kan berarti sebagai manusia
karena dermakan segala apa yang kupunya
setinggi aku kuat mendaki
sejauh aku sanggup memandang
semampu diri memberi manfaat
bijak ku tetapkan hati
aku kan lanjutkan perjalananku ini ..
hentikan langkah yang telah melaju
lelah yang mendera
jenuh yang menghujam
patah harap tentang semua
seiring guliran sang waktu
membawa perahuku tanpa haluan
hanya ikuti arus entah kemana
ternyata ...
lelah tetaplah mendera
jenuh semakin menghujam
kian terpeluk rapuh segenap diriku
oh tersadar aku
terbangun aku
mentari dinanti karena sinarnya
bulanpun indah karena cahayanya
angin menyejukkan karena hembusnya
begitupun aku
kan berarti sebagai manusia
karena dermakan segala apa yang kupunya
setinggi aku kuat mendaki
sejauh aku sanggup memandang
semampu diri memberi manfaat
bijak ku tetapkan hati
aku kan lanjutkan perjalananku ini ..
Selasa, 02 Maret 2010
MUNGKIN
ketika pertemuan mata kita
tak lagi berisyarat
ketika rangkaian lisan kita
tak juga bermakna
ketika bahasa ragawi kita
tiada mampu bertautan
mungkin ada yang terpendam
menjadi dinding hambar memisahkan kita
mungkin ada yang memudar
jalinan hati yang dulu tersimpul erat
mungkin .. ya mungkin ...
tak lagi berisyarat
ketika rangkaian lisan kita
tak juga bermakna
ketika bahasa ragawi kita
tiada mampu bertautan
mungkin ada yang terpendam
menjadi dinding hambar memisahkan kita
mungkin ada yang memudar
jalinan hati yang dulu tersimpul erat
mungkin .. ya mungkin ...
Langganan:
Postingan (Atom)