Senin, 22 September 2008

APA ADANYA

Hanya 'kan jadikan ku abu
mengharap pelangi di musim kemarau
Hanya 'kan jadikan ku rapuh
menunggu mentari di pekatnya mendung

Menjadikan dirimu permata
dalam buaian senandung luka
Menjadikan dirimu berlian
dalam peraduan bayang lara

Aku ingin apa adanya
sederhana kan semua bimbang
Aku mau apa adanya
biarkan hati menuntun arah

Aku ingin hujan
yang berawal tetes gerimis
Aku mau senyum
yang sungguh setulusnya

Begitu bermakna
begitu apa adanya

...

Ingatlah Alloh

Minggu, 14 September 2008

BANGUNKAN AKU

Bangunkan ku dari mimpi indah
namun tiada kunjung nyata
Tersadar ku dari lamunan
yang telah buat ku tak beranjak kemanapun
Terdiam tak berarti
yang buat ku terlihat ada namun tiada
Tersentak seketika
mengapa ku merindu
pada yang tidak merindukan ku
mengapa ku berpikir
untuk yang tidak memikirkan ku
mengapa ku berharap
pada yang tidak mengindahkan ku

...

AKHIRI SAJA PENANTIAN INI

semua harus ku akhiri
dan mesti berakhir
baiknya ku melepaskan
eratnya pelukan ku pada bayangmu
baiknya ku menempatkan
dirimu pada ruang masa lalu
semestinya tegar ku
bukan untuk menantimu
namun untuk menerima apa yang terjadi
semestinya bagas ku
bukan untuk menunggumu
namun untuk tetap menjalani hari-hariku
semestinya setia ku
bukan untuk bertahan disini
namun ku jadikan lentera terangi kelanjutan langkahku
dirimu bukanlah tujuan akhirku
namun hanya perhentian sejenak dalam hidupku
aku 'kan terus melangkah
dengan atau tanpamu
semua harus ku akhiri
dan memang mesti berakhir

...

Minggu, 07 September 2008

SEMPAT MEMILIKI

YOVIE & NUNO

Mengapa kita bertemu
bila akhirnya dipisahkan
Mengapa kita berjumpa
tapi akhirnya dijauhkan

Kau bilang hatimu aku
nyatanya bukan untuk aku

Bintang di langit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
Masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu

Andaikan engkau disini
Andaikan tetap denganku

Aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
Kau cintaku meski aku
bukan di benakmu lagi

dan ku beruntung
Sempat Memilikimu ...


Bintang di langit nan indah
dimanakah cinta yang dulu
Masihkah aku disana
di relung hati dan mimpimu

Andaikan engkau disini
Andaikan tetap denganku

Aku hancur ku terluka
namun engkaulah nafasku
Kau cintaku meski aku
bukan di benakmu lagi

dan ku beruntung
Sempat Memilikimu ...


Engkau mengatakan
merindukan diriku lagi
Ingin ku sampaikan
ku tak hanya sekedar itu ...

Sabtu, 06 September 2008

NYALA RASAKU

Tahukah engkau
biduk hatiku masih menantimu
'tuk berlayar mengarungi samudera hidup ini

Sadarkah engkau
ruang jiwaku masih menunggumu
'tuk temaniku melalui perjalanan hidup ini

Mengertikah engkau
aku hampakan diriku untukmu

Bukan ku telah mati rasa
namun rasa itu enggan 'tuk sirna
masih menyala menerangi ruang harapku

...

TERBAIK KU UNTUKMU

aku menatapmu
dengan pandangan terindah
aku memanggilmu
dengan teriakan ternyaring
aku menyerumu
dengan jeritan termerdu
aku menyentuhmu
dengan sentuhan terlembut
aku memilihmu
dengan nurani terdalam
aku menyayangimu
dengan perasaan terbaik

...

TAK INGIN

Tak ingin berdiam dan terlena
dalam ruang nyaman
namun ingin terus berkembang
selaras arus zaman

...

Kamis, 04 September 2008

PEREMPUAN PALING CANTIK DI NEGERIKU INDONESIA

DEWA 19

Merah darahku bulat tekadku
Setelah aku tatap wajahmu
Berkobar seluruh jiwa dan ragaku
Untuk perjuangkan cinta yang ku yakini

Putih tulangku semangat cintaku
Setelah aku raba tanganmu
Rasakan kulitmu yang selembut salju
Serentak bergelora darah mudaku

Reff:
Kamu adalah perempuan paling cantik
Di negeriku Indonesia
kamulah yang nomor satu
Aku tak akan bisa sukai lagi
perempuan yang lainnya

Revolusi cinta matiku
Telah bergema ke seluruh negeri
Ini adalah tonggak sejarah hidupku
Karena ku yakin kamu adalah takdirku

Dengan tegasnya ku nyatakan
Kamulah akhir perjuanganku
Kuburkan cinta cinta yang sudah sudah
Kemerdekaan aku kamu yang ku tunggu

...

MAAF ...

maafkan ...
hanya kata maaf yang mampu ku haturkan
ketika hatiku tak mampu tuk menepikan sosokmu

maafkan ...
hanya kata maaf yang sanggup ku lisankan
ketika benakku tak sanggup tuk meluruhkan bayangmu

maafkan ...
hari-hari ku masih riang
lamunan ku masih nyaman
tidur ku masih nyenyak
mimpi ku masih indah

seperti saat dikau masih bersamaku ...

RAMADHAN DI JALUR GHAZA

Sebagian umat Islam di berbagai negara menyambut Ramadhan dengan sukacita, tapi sebagian umat Islam belahan dunia lain, terutama mereka yang tinggal di wilayah konflik, menyambut bulan suci ini dengan penuh keprihatinan. Di antara mereka adalah saudara-saudara kita di Jalur Ghaza, Palestina yang masih berada di bawah tekanan dan blokade rezim Zionis Israel, membuat kehidupan mereka makin berat di bulan suci ini.

Banyak warga Ghaza yang merasa mereka seperti tidak sedang berada di bulan Ramadhan, bulan yang biasanya mereka sambut dengan gembira, di mana saat sahur dan berbuka puasa bersama dengan sleuruh keluarga menjadi saat-saat yang paling membahagiakan. Namun suasana itu tak mereka temukan lagi, karena untuk sekedar mendapatkan makanan saja mereka sangat sulit karena situasi ekonomi yang memburuk sejak Israel mengisolasi mereka.

"Jujur, saya bahkan tidak merasa kita sedang menyambut Ramadhan karena dari tahun ke tahun semuanya menjadi memburuk dan semakin buruk, kehidupan menjadi bertambah sulit dan harga-harga barang kebutuhan yang bertambah mahal, " ungkap Dina, seorang mahasiswi yang sedang berbelanja di pasar di Kota Ghaza.

Blokade Israel terhadap Jalur Ghaza sejak Hamas mengambil wilayah itu menyebabkan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari sulit didapat, termasuk kebutuhan bahan bakar.

Warga Ghaza lainnya, bernama Muhammad Abu Sultan mengungkapkan perasaannya tentang Ramadhan tahun ini. Menurutnya, bulan Ramadhan ini tidak ada bedanya dengan bulan-bulan yang lain. "Karena Anda tidak melihat ada sesuatu yang membuatnya menjadi istimewa, " kata bapak empat anak yang sedang berbelanja lampu hiasan khas bulan Ramadhan.














"Tiap tahun saya membelikan anak-anak saya lentera, tapi tahun ini saya sangat kaget karena harga sudah naik hampir dua kali lipat, " ujar Abu Sultan.

Ia juga mengatakan bahwa keluarganya terpaksa harus membatasi makanan yang dimasak, untuk menghemat bahan bakar yang menjadi barang langka di Jalur Ghaza.

Bagi anak-anak Ghaza, lentera menjadi ciri khas dalam menyambut Ramadhan. Sebagian anak-anak di Jalur Ghaza tidak bisa mendapatkan lentera baru untuk menghias rumah, karena orang tua mereka tidak punya cukup uang untuk membelinya atau memang tidak ada yang menjualnya lagi di pasar. Tapi anak-anak Ghaza itu tidak kehilangan akal, mereka dengan kreatif membuat sendiri lentera-lentera itu.

"Ayah saya pergi ke pasar, tapi tidak menemukan satu pun lentera untuk saya. Saya akan membuatnya sendiri dari kartas karton dalam bentuk kotak dan akan menaruh lilin di dalamnya, " kata Ahmed, seorang bocah Ghaza berusia sembilan tahun.

Warga Jalur Ghaza memang harus hidup prihatin di bulan Ramadhan kali ini. Selain harga barang kebutuhan dan harga bahan bakar yang melonjak, mereka juga harus menahan diri untuk tidak bepergian meski untuk sekedar bersilahturahim dengan sanak keluarganya karena terbatasnya biaya dan transportasi publik.

"Dalam kondisi normal, orang-orang biasanya membeli 10 kotak Qamreddin (sejenis makanan dari buah aprikot), tapi tahun ini mereka tidak membeli satu kotak pun, " kata Majid al-Sadi, pemilik toko di Ghaza.

"Situasi ekonomi rakyat Ghaza sudah buruk, dan sekarang bertambah buruk. Israel telah memperlakukan kami dengan cara yang memalukan karena Israel hanya mengizinkan kami untuk mengimpor dalam jumlah sedikit saja, barang-barang kebutuhan yang merupakan barang-barang kebutuhan yang spesial pada bulan Ramadhan, " keluh al-Sadi.


Sumber : www.eramuslim.com

Selasa, 02 September 2008

SANG MAHA ESA

Matahari yang begitu gagah
bisa terbenam
Rembulan yang begitu pesona
bisa tenggelam ...

tunduk pada kuasa-NYA

Angin yang begitu lembut
sanggup menghentak
Lautan yang begitu tenang
sanggup bergelora ...

patuh pada kuasa-NYA

Bunga yang kuncup
mekar semerbak mewangi
'kan pasti layu lalu gugur

Sejuknya pagi
hangatnya siang
redupnya senja
lalu gelapnya malam ...

semua kuasa-NYA

Hujan yang mendera
di musim kemarau
Sengatan begitu panas
di musim dingin ...

semua kuasa-NYA

Tiada apapun yang terjadi di semesta ini ...
tanpa kehendak-NYA

Terangilah kegelapan langit hati ini
dengan cahaya rahmat-MU
Hancurkan ego kesombongan
dengan cahaya kasih sayang-MU

...

Senin, 01 September 2008

MARHABAN YA RAMADHAN


Related Posts with Thumbnails